Ramadan datang lagi bersama malam kemuliaannya, lailatul qadar.

Salah satu nikmat besar yang patut disyukuri adalah kita masih sampai pada bulan suci Ramadan, Allah masih memberikan kesempatan untuk kita melakukan amal sholeh di bulan ini.

Menjadi nikmat yang mahal karena tidak semua orang diberi nikmat untuk berpuasa pada bulan ini. Betapa banyak orang yang terhalang dari nikmat ini, maka beruntunglah bagi orang-orang yang masih bisa berusaha memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan tidak hanya dengan berpuasa menahan rasa lapar dan haus saja. Tapi, lebih daripada itu kita berusaha memperbaiki hubungan batin kita dengan Allah melalui amalan-amalan sholeh berpahala lainnya.

Bulan Ramadan menjadi bulan mulia dibandingkan dengan 11 bulan lainnya adalah karena pada bulan ini Allah menurunkan Al-quran. Apapun yang berkaitan dengan Al-quran maka akan menjadi mulia, sebagaimana malaikat Jibril ‘alaihissalam menjadi pemimpin dari seluruh malaikatnya Allah, sebagaimana Nabi Muhammad menjadi kekasih Allah karena Jibril menjadi perantara Allah menyampaikan Al-quran yaitu kepada Nabi Muhammad yang kemudian itu menjadikan beliau saw menjadi kekasih-Nya.

Kitapun bisa menjadi mulia karena kedekatan kita dengan Al-Quran, maka mari kita jadikan bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk mendekatkan diri dengan Al-Quran. Ada satu malam pada bulan suci Ramadan yang menjadi malam diturunkannya al-Quran menjadikan malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan. Artinya bahwa jika kita melakukan amalan pada malam itu maka setara atau bahkan lebih dari kita melakukan amalan sholeh selama 1000 tahun atau sekitar 83 tahun 4 bulan, maa syaa Allah.

Sedangkan usia umat nabi Muhammad diperkirakan paling lama sampai 60 tahun saja. Tapi, karena adanya kemuliaan malam lailatul qadar menjadikan kita bisa mendapatkan pahala dari amalan yang dilakukan selama 83 tahun lebih 4 bulan. Kemuliaan malam ini dinanti-nantikan oleh para orang-orang sholeh, karena banyaknya berkah dan kebaikan dalam satu malam tersebut. Termasuk yang menjadikannya dinanti-nantikan dan banyak yang berusaha meraih kemuliaan malam itu adalah karena malam lailatul qadar menjadi waktu penentuan bagaimana nasib seseorang satu tahun ke depan.

Tidak ada yang tahu pasti pada malam keberapa terjadinya malam lailatul qadar. Ada petunjuk menyatakan bahwa malam itu terjadi di antara 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ada riwayat yang menyatakan pula bahwa malam mulia itu terjadi di malam ganjil pada 10 malam terakhir. Tapi Allah merahasiakan kapan tepatnya itu terjadi supaya kita tidak melakukan amal sholeh pada waktu tertentu saja.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Maka beruntunglah jika kita termasuk dari bagian orang-orang yang mengusahakan meraih kemuliaan malam lailatul qadar yang hanya terjadi satu tahun sekali. Kita belum tentu bisa bertemu dengan Ramadan tahun depan. Untuk itu mari kita jadikan Ramadan tahun ini menjadi waktu terbaik untuk kita memaksimalkan dalam beribadah kepada Allah, termasuk maksimal dalam meraih kemuliaan malam lailatul qadar.

Pada malam lailatul qadar kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh seperti membaca al-quran, sholat malam (qiyamul lail), bersedakah, i’tikaf di masjid, berdzikir dan memohon ampun, serta memperbanyak meminta doa. Karena pahala yang diganjarkan pada malam itu berlipat ganda dan doa-doa akan sangat mudah sampai kepada Allah dan diwujudkan. Malam lailatul qadar menjadi waktu mustajabnya doa serta menjadi malam pengampunan dosa.

Tidak terasa bahwa kita telah memasuki penghujung dari bulan Ramadan kali ini. Di sisa-sisa hari terakhir ini semoga kita bisa tercatat sebagai hamba-hamba yang taat dalam melakukan semaksimal mungkin pendekatan diri dengan amal sholeh yang kita persembahkan kepada Allah ta’ala.

Wallahu a’lam