Setiap penulis tentu bermimpi melihat naskahnya berubah menjadi buku fisik yang bisa dibaca banyak orang. Namun sebelum sampai ke rak buku dan tangan pembaca, sebuah naskah harus melewati tahap kurasi yang tidak kalah penting: penilaian editor.

Lalu, sebenarnya apa saja yang diperhatikan oleh editor ketika membaca naskah? Apa yang membuat mereka tertarik melanjutkan membaca, bahkan berkata, “Ini layak diterbitkan”?

Berikut beberapa hal utama yang menjadi pertimbangan editor kami saat menilai naskah masuk:

1. Struktur Cerita yang Kuat

Editor selalu mencari cerita yang memiliki kerangka yang jelas. Artinya, sejak awal, pembaca sudah tahu ke mana cerita akan dibawa. Bukan berarti semua harus bisa ditebak, tapi setiap bagian dalam cerita harus terasa “masuk akal” dan saling terhubung.

  • Apakah pembukaan cerita cukup kuat untuk membuat orang ingin terus membaca?
  • Apakah konflik dikembangkan dengan logis dan konsisten?
  • Apakah ending memberikan kepuasan (entah itu bahagia, menggantung, atau tragis)?

Cerita yang memiliki struktur yang rapi menunjukkan bahwa penulis tahu ke mana ia ingin membawa pembaca. Dan itu penting.

2. Gaya Bahasa yang Otentik

Kami menyukai naskah yang memiliki suara sendiri. Gaya bahasa yang tidak dibuat-buat, terasa jujur, dan sesuai dengan isi ceritanya. Tidak perlu muluk-muluk menjadi sastrawan dengan metafora kompleks, yang penting adalah kejujuran dan konsistensi dalam gaya bercerita.

  • Apakah gaya penulisanmu terasa alami?
  • Apakah narasi atau dialog mencerminkan kepribadian karaktermu?
  • Apakah kamu menulis seperti kamu, bukan seperti “penulis yang kamu pikir harusnya ada”?

Otentisitas itu menular. Ketika penulis jujur dalam tulisannya, pembaca akan lebih mudah terhubung.

3. Tokoh yang Hidup dan Berkembang

Karakter yang baik adalah karakter yang bisa “dikenal”, bukan hanya dijelaskan. Mereka punya keinginan, punya ketakutan, membuat pilihan, kadang salah langkah, dan berkembang seiring waktu. Karakter yang terasa manusiawi akan tinggal lebih lama di benak pembaca.

Editor akan bertanya:

  • Apakah tokoh utamamu mengalami perubahan selama cerita berlangsung?
  • Apakah mereka menghadapi tantangan yang memaksa mereka berubah atau tumbuh?
  • Apakah pembaca akan merasa kehilangan jika harus berpisah dengan mereka?

4. Tema yang Relevan dan Bermakna

Cerita yang bagus sering kali tidak hanya menghibur, tapi juga menyentuh lapisan yang lebih dalam. Apakah naskahmu membawa pesan? Apakah ia mengangkat tema yang relevan dengan situasi sosial, psikologis, atau emosional saat ini?

Editor kami tertarik pada cerita yang:

  • Mengangkat realitas dengan cara baru
  • Mengajak pembaca berpikir
  • Menyentuh hal-hal yang personal atau universal

Namun hati-hati, tema yang kuat harus tetap disampaikan secara halus dalam cerita, bukan dalam bentuk ceramah. Cerita tetap harus mengalir secara alami.

5. Naskah yang Sudah Siap

Ini yang sering diremehkan, seberapa serius kamu menyiapkan naskahmu?

Naskah yang dikirim dengan typo bertebaran, font aneh-aneh, atau tanpa sinopsis sama sekali, akan langsung menurunkan kepercayaan. Editor akan berpikir: “Kalau penulisnya saja tidak serius, kenapa kami harus meluangkan waktu membacanya?”

Maka pastikan:

  • Naskahmu sudah selesai (bukan hanya sebagian)
  • Sudah kamu baca ulang dan edit mandiri
  • Disusun rapi dan sesuai dengan panduan pengiriman

Menulis adalah proses kreatif, tapi mengirim naskah adalah proses profesional. Keduanya penting.

Tidak ada naskah yang sempurna. Tapi editor kami tidak mencari kesempurnaan kami mencari potensi. Dan potensi akan terlihat jika kamu mengirimkan naskah dengan niat tulus, usaha maksimal, dan cerita yang lahir dari hati.

Ingin naskahmu dibaca oleh tim editor kami?
Kunjungi halaman Pengiriman Naskah di situs kami dan mulai langkah pertamamu menuju buku impian.